Cari Blog Ini

JOIN THE CARAVAN

Get Gifs at CodemySpace.com Get Gifs at CodemySpace.com

Jumat, 18 November 2011

KH. HASYIM MUZADI


Nama:

KH Achmad Hasyim Muzadi (KH Hasyim Muzadi) atau Abdul Hasyim Muzadi (KH Hasyim Muzadi).

Lahir:

Bangilan, Tuban, 8 Agustus 1944.

Status dalam keluarga:

Anak ketujuh dari delapan bersaudara.

Agama :

Islam

Ayah:

H. Muzadi, seorang pedagang tembakau yang juga santri Kiai Kholil Bangkalan, Madura.

Ibu:

Hj. Rumyati, seorang ibu rumah tangga, keturunan Kiai Mas'ud Saden, Lasem, Jawa Tengah.
Istri:

Selasa, 08 November 2011

Sa’ad Bin Abi Waqqas


PAHLAWAN QADISIYYAH, PEMBEBAS MADAIN, PEMADAM API SEMBAHAN PERSIA
“Diantara orang-orang Mu’min itu terdapat sejumlah laki-laki yang memenuhi janji-janji mereka kepada Allah. Diantara mereka ada yang telah memberikan nyawanya, sebagian yang lain sedang menunggu gilirannya.
Dan tak pernah mereka merubah pendiriannya sedikitpun juga...!” (Q.S. 33 Al-Ahzab : 23)
 Sa’ad bin Abi Waqqas t adalah Sa’ad bin Malik Az-Zuhri. Abi Waqas adalah kunyah (sebutan) ayahandanya yakni Malik Az Zahri kakeknya Uhaib putera Manaf yang merupakan paman dari Aminah ibunda Rasulullah r, sehingga Beliau r sering memanggil “Paman”  kepada Sa’ad t. 
Sa’ad t masuk Islam pada usia 17 tahun, usia dimana darah muda dan nafsu hura-hura lazimnya mengalir pada diri setiap insan. Namun Hidayah Allah I menuntun Shahabat yang mulia ini mencapai posisi yang membuat seluruh kaum muslimin harus merasa iri dengannya. Sa’ad bin Abi Waqqas t termasuk Shahabat yang terdahulu masuk Islam setelah diyakinkan oleh Shahabat yang Mulia Abu Bakar As-Shiddiq t, tentang hal ini Sa’ad t pernah berkata : ”Pada suatu ketika saya memperoleh kesempatan termasuk tiga orang pertama yang masuk Islam”.
Banyak sekali keistimewaan yang dimiliki oleh Sa’ad t yang dapat ditonjolkan, namun ada dua hal yang selalu disyukuri dan dibanggakannya dimana tidak dimiliki oleh Shahabat-shahabat Rasulullah r yang lain. Pertama : Beliaulah yang mula-mula melepaskan anak panah dalam membela Agama Allah, beliau t berkata :” Demi Allah, sayalah orang pertama yang melepaskan anak panah di jalan Allah...”.  Kedua : Beliau merupakan satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasulullah r dengan jaminan kedua orang tua beliau. Dalam perang Uhud Rasulullah r membakar semangatnya dengan kalimatnya yang mulia : ”Panahlah hai Sa’ad. Ibu dan Bapakku menjadi jaminan bagimu...” Shahabat Ali bin Abi Thalib t menjadi saksi ketika beliau berkata: “Tidak pernah saya dengar Rasulullah r menyediakan ibu bapaknya sebagai jaminan seseorang, kecuali bagi Sa’ad bin Abi Waqqas...”
Ada cerita yang sangat menarik tentang keislaman Sa’ad bin Abi Waqqas t yang selalu diingat oleh Amirul Mukminin Umar bin Khattab t. Ketika ruh Islam mulai mengental dalam jiwa remaja Sa’ad t, ibundanya mencari daya upaya untuk mencegah keislamannya agar kembali ke pangkuan agama berhala. Dalam kondisi hampir putus asa ibunya memutuskan untuk mogok makan dan minum. Upaya ini dilakukan tak lain agar Sa’ad kembali ke jalan kemusyrikan. Sikap itu terus dilakukan ibunya Sa’ad dengan tekad yang sangat luar biasa hingga hampir menemui ajal. Melihat kondisi yang demikian gawat, beberapa orang keluarganya membawa Sa’ad yang masih sangat muda kehadapan ibundanya untuk kali yang terakhir dengan harapan hatinya akan menjadi lunak jika melihat ibundanya dalam sekarat. Melihat kondisi demikian, Sa’ad merasa sangat sedih, air mata mengalir tanpa terbendung, kondisi yang sangat mungkin menghancurkan baja dan meluluhkan batu karang. Namun keimanan dan kecintaannya yang sangat tinggi terhadap Allah I dan Rasulullah r jauh lebih kuat dari baja dan batu karang manapun juga. Didekapnya ibunda tercinta sebagai bukti cinta seorang anak terhadap ibundanya, dengan suara agak keras beliau berkata: “Wahai ibundaku..., Allah Maha Tahu tentang kecintaanku terhadap ibu, namun Demi Allah wahai ibunda... seandainya bunda mempunyai seratus nyawa, lalu ia keluar satu persatu, tidaklah ananda akan meninggalkan Agama Allah ini walau ditebus dengan apapun juga ...! maka sekarang terserah bunda, apakah akan makan atau tidak...!” Akhirnya ibundanya mundur teratur dan turunlah ayat yang memperkuat pendirian Sa’ad bin Abi Waqqas t : ”Dan seandainya kedua orangtua memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka jangan kamu ikuti keduanya.(Q.S.31: Luqman : 15)”.
Kepahlawanan dan keperkasaan Sa’ad bin Abi Waqqas mendapat tempatnya dalam perang Qadisiyyah dan pembebasan Madain Persia walau keharuman jiwa mujahidnya telah dimulai sejak perang Badar dimana beliau memutuskan untuk menjadi tameng (perisai) Baginda Rasulullah r dalam setiap peperangan membela Agama Allah I.
Pada masa pemerintahan Amirul Mukminin Umar bin Khattab t terjadi peristiwa yang cukup menyedihkan, datang berita secara beruntun tentang serangan licik yang dilancarkan oleh angkatan bersenjata Persi terhadap kaum Muslimin, ditambah lagi kekalahan yang menyakitkan dalam Perang Jembatan dimana empat ribu syuhada kaum Muslimin gugur di jalan Allah dalam sehari serta pengkhiatan terhadap perjanjian saling melindungi

Senin, 07 November 2011

Masa Kemajuan Islam (650-1000 M) - Khilafah Rasyidah


Khilafah Rasyidah merupakan para pemimpin ummat Islam setelah Nabi Muhammad SAW wafat, yaitu pada masa pemerintahan Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, Radhiallahu Ta’ala anhu ajma’in dimana sistem pemerintahan yang diterapkan adalah pemerintahan yang islami karena berundang-undangkan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wasallam tidak meninggalkan wasiat tentang siapa yang akan menggantikan beliau Shallallahu ‘Alaihi wasallam sebagai pemimpin politik umat Islam setelah beliau Shallallahu ‘Alaihi wasallam wafat. Ia Shallallahu ‘Alaihi wasallam nampaknya menyerahkan persoalan tersebut kepada kaum muslimin sendiri untuk menentukannya. Karena itulah, tidak lama setelah beliau Shallallahu ‘Alaihi wasallam wafat; belum lagi jenazahnya dimakamkan, sejumlah tokoh Muhajirin dan Anshar berkumpul di balai kota Bani Sa'idah, Madinah. Mereka memusyawarahkan siapa yang akan dipilih menjadi pemimpin. Musyawarah itu berjalan cukup alot karena masing-masing pihak, baik Muhajirin maupun Anshar, sama-sama merasa berhak menjadi pemimpin umat Islam. Namun, dengan semangat ukhuwah Islamiyah yang tinggi, akhirnya, Abu Bakar Radhiallahu ‘anhu terpilih. Rupanya, semangat keagamaan Abu Bakar Radhiallahu ‘anhu mendapat penghargaan yang tinggi dari umat Islam, sehingga masing-masing pihak menerima dan membaiatnya.
Sebagai pemimpin umat Islam setelah Rasul, Abu Bakar Radhiallahu ‘anhu disebut Khalifah Rasulillah (Pengganti Rasul Allah) yang dalam perkembangan selanjutnya disebut khalifah saja. Khalifah adalah pemimpin yang diangkat sesudah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wasallam wafat untuk menggantikan beliau Shallallahu ‘Alaihi wasallam melanjutkan tugas-tugas sebagai pemimpin agama dan kepala pemerintahan.
Abu Bakar Radhiallahu ‘anhu menjadi khalifah hanya dua tahun. Pada tahun 634 M

Minggu, 06 November 2011

Perang Pembebasan Makkah


Latar Belakang Peperangan
Di antara penyebab utama Fathu Makkah ialah adanya penghianatan orang-orang Quraisy terhadap perjanjian Hudaibiyyah.

Dalam perjanjian tersebut di sepakati bahwa suku Quraisy bersekutu dengan Bani Bakr sedangkan Bani Kuza’ah bersekutu dengan Rasulullah n. Tapi ternyata Bani Bakr diam-diam memerangi Bani Khuza’ah dengan dibantu oleh pihak Quraisy. Kemudian Bani Khuza’ah melapor kejadian tersebut kepada Rasulullah.

Orang-orang Qurasy merasa bahwa mereka telah mengkhianati perjanjian, kemudian mereka mengutus Abu Sofyan kepada Rasulullah untuk memperbaharui perjanjian, tapi ternyata Rasulullah n tidak menanggapinya satu katapun sehingga Abu Sofyan pulang dengan tangan kosong.

Bersiap-siap Untuk Berperang dan Usaha Untuk Merahasiakannya
            Tiga hari sebelum beliau menerima informasi tentang adanya pelanggaran perjanjian, Rasulullah telah memerintahkan kepada Aisyah untuk mempersiapkan berbagai peralatan, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui tujuan Rasulullah ini, termasuk Aisyah.
Tiga hari kemudian, Amru bin Salim al Khuza’I bersama empat puluh orang penunggang kendaraan datang dan melantunkan syair-syair yang intinya telah terjadi pelanggaran terhadap perjanjian.

Untuk menjaga kerahasiaan, Rasulullah n mengirim

Sabtu, 05 November 2011

Syaikh Ahmad Yasin


Syekh Yasin, nama lengkapnya Syekh Ahmad Ismail Yasin lahir tahun 1938 di desa Al-Jura, sebelah selatan kota Gaza, syahid pada saat sedang puasa sunah Senin- Kamis, hari Senin, 1 Shafar 1425 H/ 22 Maret 2004 M karena dihantam rudal penjajah Zonis Israel setelah melaksanakan sholat subuh berjama’ah di masjid Al-Mujama’ Al-Islami, Gaza.
Syekh Ahmad Yasin merupakan tokoh spiritual gerakan Hamas, Qiyadah/ pemimpin bagi pejuang dan rakyat Palestina melawan penjajah Zionis Israel.
Walaupun usianya uzur, kondisi tubuhnya lumpuh dari leher hingga ujung kaki, setiap hari harus menggunakan kursi roda, tidak menghalangi beliau untuk berdakwah, memimpin dan membina umat, rakyat Palestina khususnya di Gaza.
Beliau memiliki ‘izzah/ kemuliaan sehingga disegani dan dicintai kawan, ditakuti lawan dalam hal ini penjajah Zionis Israel.
Sebagai tokoh spiritual dan qiyadah dalam perjuangan, Syekh Ahmad Yasin banyak memberikan keteladanan bagi pengikutnya dan rakyat Palestina, juga bagi umat Islam yang rindu syahid di jalan Allah.
Dalam suatu khutbahnya, Syekh Ahmad Yasin pernah berkata: Umat ini tidak akan pernah memiliki kemuliaan dan meraih kemenangan kecuali dengan Islam. Tanpa Islam tidak pernah ada kemenangan. Kita selamanya akan selalu berada dalam kemunduran sampai ada sekelompok orang dari umat ini yang siap menerima panji kepemmpinan yang berpegang teguh kepada Islam, baik sebagai aturan, prilaku, pergerakan, pengetahuan, maupun jihad. Inilah satu-satunya jalan. Pilih Allah atau binasa!
Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS: Al-Imran/3: 126).
Suatu ketika ada seorang penganut Kristen di kota Ramallah, Tepi Barat, Bassam Hana Rabbah namanya. Dia datang menemui Syekh Ahmad Yasin untuk mengadukan permasalahannya karena ada seseorang di Gaza melakukan penipuan terhadap dirinya. Syekh Ahmad Yasin yang juga pimpinan Dewan Islah (perdamaian) dengan bijaksana mampu mendamaikan antara Bassam Hana Rabbah seorang Kristen dengan seseorang yang telah melakukan penipuan.

Jumat, 04 November 2011

Irhabi 007


Awal Kemunculan Irhabi 007
Siapakah Irhabi 007 ? Apa saja yang telah dia lakukan sehingga namanya menjadi legenda ? Mengapa dia melakukan semua hal yang bisa dikatakan penuh resiko tersebut ? Sejak kapan identitasnya diketahui secara umum ?
Pada awalnya, nama Irhabi 007 hanya dikenal di dunia maya. Irhaby berarti teroris dan 007 adalah angka terkenal bagi agen rahasia kerajaan Inggris (dalam film) yang bernama James Bond. Namun Irhabi 007 yang ini tidak membela Ratu (Inggris) melainkan memeranginya. Tidak ada seseorang pun yang mengetahui siapa dia sebenarnya dan dimana dia berada. Irhabi 007 hanya dikenal sebagai seorang yang sangat aktif dalam dunia maya, khususnya dalam cyber jihad. Irhabi 007 bisa dikatakan selalu dalam kondisi on line, 24 jam penuh. Irhabi 007 dikenal sebagai seorang simpatisan Al Qaeda yang juga seorang ahli komputer dan dunia cyber. Setiap harinya Irhabi 007 melakukan aktivitas dengan internet, seperti meng-convert video, termasuk video-video jihad, aksi syahid dan eksekusi murtadin di Iraq ke dalam format yang bisa ditampilkan di situs. Kelihatan sekali kalau Irhabi 007 ini banyak menguasai masalah-masalah tehnologi informasi.  Salah satu aktivitasnya yang paling menonjol adalah membuat sebuah situs dengan nama youbomit dan menjadi administrator Forum Al Ansar Al Islami yang sangat bergengsi karena melibatkan sekitar 4500 member yang kebanyakan adalah Mujahidin.
Tidak ada yang tahu kapan persisnya nama Irhabi 007 mulai malang melintang di jagat Cyber Jihad. Kemunculan namanya pun tidak serta merta bisa memastikan dimana keberadaannya. Ini juga merupakan salah satu keahlian Irhabi 007.  Hanya saja, aktivitas Irhabi 007

Selasa, 01 November 2011

Ustadz Mukhlas "Allahu yarham"


Mukhlas atau Ali Gufron (lahir di Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, 2 Februari 1960 – meninggal di Nusa Kambangan, 8 November 2008 pada umur 48 tahun) adalah salah satu dari otak pelaku peristiwa Bom Bali 2002.
Mukhlas mengeyam pendidikan pesantren di Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Solo, yang dipimpin mantan amir Jamaah Islamiyah, Abu Bakar Baasyir.
Dibandingkan Imam Samudra dan saudaranya, Amrozi, mungkin Mukhlas yang memiliki pengalaman lebih di dalam jaringan teroris. Konon dia pernah bertemu langsung dengan pimpinan Al Qaeda, Osama bin Laden pada tahun 1987.
Setelah lulus dari Al Mukmin, Mukhlas pergi ke luar negeri untuk mengikuti perang di Afganistan. Kemudian, dia bersama pasukan Afganistan berperang melawan tentara Uni Soviet dari tahun 1980-1989, sebagai anggota pasukan brigade internasional Osama bin Laden.
Setelah berhasil mengalahkan Uni Soviet, pemerintahan Afganistan pun diambil alih oleh Taliban. Mukhlas juga kembali ke Asia Tenggara untuk menghubungkan operasi Jamaah Islamiyah.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes