Cari Blog Ini

JOIN THE CARAVAN

Get Gifs at CodemySpace.com Get Gifs at CodemySpace.com

Senin, 05 Desember 2011

Fitnah Subhat Dan Fitnah Syahwat

 إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أوصيكم و نفسي بتقو الله عز و جلّ فقد فاز المتقون المؤمنون حيث قال الله تعالى يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ : فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى أله وَصَحْبِهِ وَسَلمْ  Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah     Pertama marilah kita panjatkan rasa syukur kita kepada Allah yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat berkumpul guna melakukan salah satu kewajiban yang telah dibebankan kepada kita.     Shalawat serta salam kita haturkan kepada nabi Muhammad, keluarganya, sahabatnya dan orang-orang yang tetap tsiqoh terhadap ajarannya hingga datangnya hari kiamat.     Tak lupa,  pada kesempatan khutbah ini, khotib mewasiatkan kepada diri pribadi khususnya dan kepada jama’ah pada umumnya untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketaqwaan kita denga menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.  Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah     Setiap berlalunya waktu dari hari demi hari maka umur manusia pun akan terus berkurang. Kita sadari, bahwa kita tidak akan tahu dan tidak pernah akan tahu apakah pada kesempatan hari jum’at mendatang Allah masih memberikan kesempatan kepada kita untuk melakukan shalat jum’at berjama’ah ataukah tidak ? 
   Oleh karenanya salah ulama’ yaitu imam al-Hasan al-Basri pernah mengatakan tentang keadaan manusia. Berliau berkata  يا إبن آدم إنك مجمعة من الأيام كلما ذهب بعض ذهب بعضك ”wahai manusia sesungguhnya engkau adalah kumpulan dari hari, setiap hari lepas maka lepas pula bagian dari hidupmu” Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah     Kita semua, akan datang menghadap kepada Allah. Menghadap Allah dengan masing-masing amalan yang kita bawa. Maka beruntunglah bagi mereka yang membawa dirinya untuk menghadap Allah dengan hati yang bersih, membawa amalan-amalah shaleh, banyak berdzikir kepada Allah dan menghabiskan waktunya untuk senantiasa beribadah kepada Allah.     Allah telah mengingatkan kepada kita, melalui firman-Nya dalam surat asy-Syuara’ : 88-89 يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ   إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ “yaitu pada hari ketika harta dan anak-anak tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang salim”     Imam Ibnu Qoyim menyebutkan “hati yang selamat itu adalah apabila ia terbebaskan dari pengaruh syahwat dan pengaruh subhat“     Pada saat ini kita sedang melakukan perjalanan menuju kepada Allah, dan hal ini tidak mungkin akan dapat dihindari. Hingga bagaimana kita bisa membentengi diri itu dalam rangka menuju kepada Allah karena godaan di depan kita sangat luar biasa dahsyatnya.     Rasulullah pernah bersabda tentang perhiasan api neraka عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حُجِبَتْ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ وَحُجِبَتْ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Neraka dikelilingi dengan syahwat (hal-hal yang menyenangkan nafsu), sedang surga dikelilingi hal-hal yang tidak disenangi (nafsu)” HR al-Bukhari     Dengan hadits diatas sangat jelas bahwa neraka itu untuk mencapainya dipenuhi dengan syahwat. Lantas bagaimana kita mampu untuk selamat dari godaan syahwat tersebut ? Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah     Syahwat itu unsurnya ada lima, tatkala seseorang bisa mengendalikan kelima unsur syahwat ini maka ia akan mampu menghadapi tantangan syahwat yang ada. Serta bisa menjadikan hati yang kita miliki menjadi hati yang salaim.     Unsur yang pertama adalah sahwat makan. Bukan berarti kita dilarang untuk makan, silahkan kalau mau makan syariat islam tidak melarangnya, akan tetapi kita harus makan yang halal dan sesuai dengan kebutuhan serta jangan berlebihan. Kalau saja kita melihat kondisi umat manusia pada umumnya, kita lihat bagaimana perhatian mereka kepada makanan     Yang dikedepankan hanya sahwat makannya sehingga tak jarang kita dapatkan orang-orang yang rela menjual keimanannya lantaran memenuhi sahwat makannya.     Unsur yang kedua adalah sahwat minum. Maka silahkan anda minum tapi minumlah sesuatu yang halal dan jangan sampai berlebihan. Apabila Seseorang yang telah berani minum sesuatu yang haram berarti ia telah mengikuti sahwatnya. Atau minum dengan berlebihan berarti orang tersebut telah mengikuti sahwatnya. Dan tentunya bagi kita sebagai orang yang beriman seyogyanya untuk menjaga porsi minum sehingga sesuai dengan ketentuan yang telah disyariatkan oleh Allah.     Unsur yang ketiga adalaH sahwat sex. Hubungan laki-laki dan perempuan. Silahkan anda sekalian melakukan hubungan, tapi lakukan dengan ikatan pernikahan yang sah. Jangan sampai melakukannya tanpa didasari dengan ikatan pernikahan.      Hal itu merupakan satu kehinaan, satu yang dilarang. Oleh karenanya ibnu Qoyim menyebutkan “kebanyakan manusia terjerumus dalam tiga hal ini yaitu tiga hal yang pertama. Dan ini menjadi ciri umum dari binatang. Maka apabila manusia terjerumus pada tiga sahwat ini, maka ia tak ubahnya sebagaimana binatang”     Unsur yang Keempat adalah sahwat tidur. Kalau tidur sampai menghalangi seseorang dari menjalankan perintah Allah, maka berarti orang itu mengikuti sahwatnya. Berapa banyak manusia-manusia yang ketika dikumandangan adzan subuh “ash-Shalatu khairum minanum” tapi mereka tetap terlelap dalam tidurnya.      Mereka tidak berangkat untuk melaksanakan shalat ke masjid tapi mereka ikuti syahwatnya. Mereka abaikan perintah Allah yang harusnya mereka kerjakan dan justru mengikuti sahwatnya. Harusnya mereka bangun bangkit menuju ke masjid untuk melakasanakn shalat subuh berjamaah akan tetapi mereka justru kalah dengan sahwat tidurnya, akibatnya terlepaslah satu kewajiaban darinya.     Unsur yang kelima adalah sahwat berbicara. Kalau mau berbicara silahkan, tapi bicaralah yang benar. Jangan sampai ada kata-kata yang dimurkai oleh Allah. Lebih baik kita diam, daripada kita berbicara sesuatu yang mendatangkan murka Allah.     Muadz bin jabal pernah bertanya kepada rasulullah يَا نَبِيَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ فَقَالَ ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلَّا حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ “Wahai Nabi Allah, apakah kita akan disiksa karena ucapan-ucapan kita ?beliau berkata ; celakalah kamu, bukankah yang menjerumuskan manusia ke dalam api neraka dengan wajah tersungkur lebih dahulu adalah akibat lidah mereka?” HR at-Tirmidzi Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah     Makanya, kalau kita mampu melewati lima sahwat ini dengan sebaik-baiknya, maka kita akan mampu membawa hati ini, menjadi hati yang sehat sekaligus hati yang salim.     Kemudian yang bisa menjadikan hati kita salim adalah apabila kita mampu melawan subhat. Kalau masalah sahwat adalah lebih banyak berhubungan dengan fisik. Namun kalau subhat lebih banyak berkaitan dengan keyakinan dan agidah.     Semua bentuk keyakinan dan pemikiran yang  memalingkan manusia dari Allah, maka itu adalah subhat.     Sehingga Allah berfirman, yang tertuang dalam surat yunus : 32 فَذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمُ الْحَقُّ فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلَّا الضَّلَالُ فَأَنَّى تُصْرَفُونَ      “maka itulah Allah, rabb kamu yang sebenarnya. Maka tidak ada setelah kebenaran itu melainkan kesesatan. Maka mengapa kamu berpaling (dari kebenaran)?” Yunus : 32     Anda hanya memilki dua pilihan ; mengikuti ajaran Allah ataukah mengikuti pikiran manusia ? Anda berjalan diatas agama islam ataukah berjalan diatas agama lain ?     Kalau kemudian anda mampu untuk menghindarkan semua keyakinan, semua pemikiran yang menghalangi anda daripada ajaran islam. Maka anda akan mampu menghadapi subhat ini dan membawa hati anda menuju hati yang salim.     Rasulullah bersabda ; عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan rupa kalian, akan tetapi Allah melihat kepada hati kalian dan amal perbuatan kalian” HR Muslim     Bagaimana anda mampu membawa diri anda menuju hati yang salim, terselamat dari fitnah sahwat dan dan terselamatkan dari fitnah subhat. Sehingga anda menuju kepada Allah dengan cara yang benar, tidak terpengaruh dengan fitnah subhat maupun fitnah sahwat.  Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah     Allah berfirman dalam surat as-Sajdah : 24 وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآَيَاتِنَا يُوقِنُونَ  “Dan kami jadikan diantara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberikan petunjuk dengan perintah kami selama mereka sabar (dalam menegakkan kebenaran). Mereka meyakini ayat-ayat kami” as-Sajdah : 24     Syaikh islam ibnu taimiyah menyebutkan mengomentari ayat ini “dengan sabar dan yakin anda akan memperoleh keutamaan dalam beragama ini”.     Kita semua adalah pemimpin, minimal pemimpin terhadap diri kita sendiri, pemimpin terhadap keluarga kita, dan kepemimpinan yang lebih dari hal tersebut.     Maka jangan sampai kepemimpinan kita, kita jalankan tidak diatas jalan Allah dan itulah tanda kehancurannya. Berapa banyak contoh baik di masa sekarang ataukah masa lalu yang mereka tidak berjalan di atas jalan Allah yang menyebabkan kehancuran terhada kepemimpinan mereka.     Ibnu Qoyim menyebutkan sabar ini adalah merupakan senjata utama, merupakan obat yang paling mujarab untuk melawan kelima sahwat tersebut. Apabila diberikan oleh Allah kesabaran maka itu tandanya kita akan mampu melewati tipu daya dari sahwat-sahwat tersebut.     Lalu, dengan apa kita mampu untuk mengukuhkan kesabaran yang ada pada dirikita ? dengan tiga hal. Rasulullah menyebutkan yang pertama : laksanakan perintah-perintah Allah. Anda harus sabar dalam melaksanakan perintah-perintah Allah. Ketika anda menjalan shalat berjama’ah anda butuh sabar, ketika anda membaca al-Qur’an anda butuh sabar, ketika anda mencari rizqi untuk menafkahi diri  dan keluarga anda butuh sabar, dan semua yang diperintahkan oleh Allah lakukan dengan penuh kesabaran. Dan itu akan menumbuhkan dan melahirkan kesabaran dalam diri anda.     Yang kedua : sabar dalam meninggalkan larangan-larangan Allah. Begitu banyak tantangan larangan Allah yang tersebar dalam masyarakat kita, baik langsung ataukah tidak langsung.     Lalu bagaimana kita menghalau semua larangan-larangan itu dengan kesabaran yang ada dalam diri kita ?. maka solusi yang terbaik untuk menghalaunya adalah hendaknya kita tetap sabar dan bertekad kuat untuk meninggalkan serta berazam untuk tidak melakukannya.     Yang ketiga adalah sabar ketika menghadapi ujian-ujian dari Allah. Terkadang kita diberikan sakit, terkadang kita diberikan musibah kematian baik keluarga, sanak saudara atau orang lain dan berbagai ujian yang lainnya. Maka sudah kewajiban kita untuk menerimanya dengan hati yang sabar dan keikhlasan untuk mendapatkan ridho Allah.     Dengan tiga hal ini lah, apabila kita jalankan dengan benar, akan muncul kesabaran untuk mampu menghadapi sahwat tersebut. Dan Inilah konsep yang benar untuk menghadapi berbagai macam tantangan sahwat yang ada. Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah     Sementara bagian yang kedua Bagaimana kita menghadapi subhat, tidak ada jalan lain kecuali membangun dan menguatkan pembangunan “wa kanuu bi ayatina yu’minun” dengan keyakinanlan kita halau segala subhat-subhat, apalagi pada hari ini sangat luar biasa yang telah dihembuskan oleh setan jin ataupun setan manusia supaya kita jauh dari Allah. Dalam bentuk keyakinan atau pemikiran menyimapang yang membawa manusia untuk jauh dari kalimat Allah.     Dan untuk mencapai keyakinan ini, para ulama’ memberikan tiga cara :     Pertama : ilmu yakin. Kita harus membangun sebuah keyakinan yang berdasarkan dengan ilmu. Kita pelajari al-Qur’an, kita pelajari sunah, kita pelajari kitab para ulama’ untuk melahirkan ilmu yakin. Hanya dengan ilmu yakin kita halau semua subhat sehingga tidak menjadikan kita bingung. Apabila ada manusia yang merasa bingung dalam menghadapi subhat-subhat itu, maka tidak lain itu disebabkan karena kedangkalan ilmunya. Kalau seseorang memiliki ilmu yang memadai maka ia pasti akan mampu menepis subhat-subhat tersebut.     Yang kedua : ainul yakin. Bangun dengan mata hati kita, untuk memandang semua kenyataan yang ada ini dan kita hubungan kepada Allah.     Allah mengatakan “wa bi anfusikum afala tubsirun” وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلا تُبْصِرُونَ     “ Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memerhatikan ” QS az-zariat : 21     Semua peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang ada dalam kehidupan kita, perhatikan dan hubungkan dengan Allah, niscaya akan melahirkan keyakinan. Ketika anda Melihat letusan gunung merapi kemaren, apa yang terjadi dengan letusan gunung itu ? tidak akan ada lain melainkan letusan gunung merapi tersebut terjadi lantaran dosa-dosa yang diperbuat oleh manusia, yang itu semua mengingatkan kepada kita agar kita mau kembali kepada Allah.     Yang ketiga Haqul yakin. Rasakan dalam keislaman anda, dalam keyakinan anda. Sepertinya anda melihat Allah dan apabila anda tidak bisa melihat Allah maka sesungguhnya Allah melihat kalian. Bagaimana kita membawa keyakinan kita ini, sebagaimana yang dikatakan imam sufyan ats-Tsauri  إذا استقر اليقين في القلوب لقال رب ثوقا و حزنا، ثوق إلى الله الخوف من النار  "Kalau sendainya keyakinan itu menancap dalam hati seseorang , maka ia akan rindu kepada Allah dan akan rindu karena takut kepada api neraka.”  Khutbah kedua  إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أوصيكم و نفسي بتقو الله عز و جلّ فقد فاز المتقون المؤمنون حيث قال الله تعالى يَاأَيُّهاَ الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَآءَلُونَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ : فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ الله وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه و سلم وَشَرَّ الْأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ، وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ. اللهم صَل عَلَى مُحَمدٍ، وَعَلَى أله وَصَحْبِهِ وَسَلمْ Ma’asyiral muslimin a’azzakumullah     Kembali khotib mewasiatkan kepada diri pribadi khotib khususnya dan kepada jama’ah pada umumnya untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketaqwaan kepada Allah.     Sekali lagi kami menegaskan bahwa jalan yang akan kita lewati untuk menuju Allah adalah jalan yang penuh dengan halangan dan rintangan. Oleh karenanya marilah kita berusaha membekali diri kita dengan bekal ilmu syar’i dan ketaqwaan guna menepis dua fitnah yang terbesar yaitu fitnah subhat dan fitnah syahwat.     Pada akhirnya marilah kita tutup kesempatan khutbah ini dengan berdo’a kepada Allah. Semoga Allah menjadikan diri kita orang-orang yang selamat dari fitnah subhat dan fitnah syahwat. إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَآأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا، اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ، اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes